Salah satu kunci untuk meraih kepercayaan publik adalah transparansi. Menag meminta seluruh jajaran Kemenag untuk berani membuka diri. Semua kinerja kemenag harus bisa dinilai oleh dunia luar. Hal ini disampaikan menag dalam Rapat Pimpinan Unit Eselon I Kementerian Agama di Bandung, Selasa (14/10/2014)
Dikutip dari laman kemenag.go.id terkait dengan reformasi birokrasi menag menegaskan, "Ke depan, semua hal-hal yang terkait dengan penerimaan pegawai, termasuk promosi jabatan, itu semua akan dilakukan secara transparan sehingga bisa dipertanggungjawabkan,"
Selain transparansi publik menteri agama menekankan perlunya efisiensi dan peningkatan layanan.
Menag mengatakan bahwa efisiensi merupakan kata kunci kepercayaan public bisa diraih. Dirinya membagi pengalaman, sebagai contoh, terkait mekanisme penyewaan pemondokan di Makkah dan Madinah pada penyelenggaraan haji tahun 2014 yang dilakukan secara transparan dengan melibatkan Itjen, BPK, dan KPK serta prosesnya direkam oleh video sehinga bisa dikases oleh semua pihak. Hasilnya, Kemenag berhasil melakukan efisiensi biaya pemondokan hingga mencapai 140 miliar. “Itu contoh kecil. Saya yakin kita bisa melakukan (efisiensi) lebih besar kalau basisnya transparansi,” terangnya.
Terkait peningkatan pelayanan, menurutnya publik harus merasakan betul bahwa kemenag hadir di tengah-tengah mereka. “Semua lini yang terkait dengan pelayanan, apakah nikah, pendidikan, bimbingan kemasyarakatan, dan lainnya, semua layanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yang intinya bagaimana kita bisa melayani masyarakat itu benar-benar bisa kita tingkatkan kualitasnya sehingga masyarakat merasakan keberadaan kemenag,” tandasnya.
======
Install aplikasi android Mimbar Penyuluh dari Playstore untuk update informasi Kementerian Agama dan Penyuluh Agama secara mudah dan praktis.
No comments: