MIMBARPENYULUH.com — Dr. Mahmud Said Mamduh, ulama Mesir yang lama belajar di Makkah menyebutkan sebab kenapa orang-orang Arab menjadikan ulama Nusantara yang tinggal di Makkah sebagai guru.
“Di Makkah banyak juga ulama dari India dan Bukhara dimana mereka mengajar dengan logat negeri mereka masing-masing. Bagi mereka yang menggunakan bahasa lokal maka ia hanya mengajar orang-orang yang berasal dari negerinya, namun bagi yang mengajar dengan bahasa Arab fasih, maka semua orang akan berkumpul untuk belajar kepadanya.” Demikian penjelasan murid dari Al Musnid Syeikh Yasin Al Fadani ini di kediamannya di Nasr City Kairo.
Penulis kitab biografi para ulama Makkah yang berjudul Tasynif Al ‘Asma’ ini juga memberikan contoh semisal Syeikh Abdul Fattah Rawa penulis kitab haji Al Ifshah,”Beliau ulama yang cukup pandai dari keturunan Jawiyin tapi mengajar dengan bahasa Arab fasih, sehingga orang-orang Arab berkumpul untuk belajar kepadanya”.
Ulama pakar hadits ini juga menyampaikan bahwa hal yang sama terjadi kepada ulama Nusantara lainnya semisal Syeikh Yasin Al Fadani, Syeikh Abdul Hamid Kudus, Syeikh Abdul Muhsin Al Musawa, Syeikh Zakariya Bila, dimana mereka menyampaikan ilmu dalam bahasa Arab hingga orang-orang Arab pun tertarik bergabung dalam majelis mereka.
Sumber: www.alhikmah.ac.id
Home
»
Keagamaan
»
Nasional
» Kenapa Ulama Nusantara Jadi Guru Ulama Arab? Inilah Jawaban Ulama Mesir
About Admin
Abu Rasyidah Judi Muhyiddin, Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi | Pin BB 73ca04f3 | Whatsapp 081315609988 | email salampenyuluh@gmail.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rekrutmen Penyuluh Non PNS 2017
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi akan mengadakan Rekrutmen Penyuluh Agama Non PNS Tahun Anggaran 2017. Informasi selengkapnya klik :
INFO REKRUTMEN PENYULUH AGAMA NON PNS 2017
Atau, hubungi Penyuluh Agama di KUA Kecamatan Setempat.
INFO REKRUTMEN PENYULUH AGAMA NON PNS 2017
Atau, hubungi Penyuluh Agama di KUA Kecamatan Setempat.
Link Penyuluh Agama
Halaman Utama
Blog Archive
-
▼
2014
(77)
-
▼
October
(24)
- Dirjen: Bimas Islam Harus Tekankan Fungsi Bimbingan
- Apakah Sekolah Kita Sudah “Beradab”?
- Majelis Ulama Indonesia Luncurkan TV-MUI
- Aktifitas 'Riil', Mendapat 'Income' dengan Internet
- Berpulang ke Rahmatullah Pemegang Kunci Ka’bah Sye...
- Kisah Theresa Corbin, Seorang Feminis yang Masuk I...
- Penyuluh Agama Harus Deteksi Dini Kerawanan Sosial
- SBY Ciptakan Tradisi Baru Peralihan Kekuasaan
- Bila Istrimu Menangis ...
- Menag: Kemenag Harus Transparan
- Sekjen Kemenag: Tukin Sudah Tersedia, Tingkatkan K...
- Penyuluh Agama Harus Pahami Peta Konflik
- Ini Perbedaan Penyelenggaraan Haji Indonesia dan M...
- Menimbang Wacana Pembubaran Kementerian Agama
- Negara Hanya Akui Pernikahan Menurut Hukum Agama
- Menag: LGBT Tidak Dapat Diterima
- MPR Pastikan Seluruh Fraksinya Hadiri Pelantikan J...
- Kenapa Ulama Nusantara Jadi Guru Ulama Arab? Inila...
- Remaja Masjid dan Pembinaannya
- Apakah Mengadzankan Bayi Bid'ah dan Tidak Ada Dasa...
- Pembinaan Khatib Kabupaten Bekasi
- Pelatihan Live Streaming Diperlukan Para Dai
- Pemekaran Wilayah Berimbas pada Jumlah Penyuluh Ag...
- Ditjen Bimas Islam Kampanyekan Kinerja Berbudaya IT
-
▼
October
(24)
Populer Pekan Ini
-
NO DESA NAMA MASJID ALAMAT 1 MEKARWANGI BABUT THAYYIBAH KP. RAWA BANTENG, RT 001 / 02 2 MEKARWANGI NURUL HIDAYAH...
-
Data Masjid di Tambun Selatan: (No, Nama Desa, Nama Masjid, Alamat, Nama Imam, Nama Marbot) 1. JATI MULYA, BAITUL MU'MININ , JL....
-
JAKARTA, MIMBARPENYULUH.com — Sejumlah dai dan ulama di Asia Tenggara akan menggelar Muktamar dan Pendirian Ikatan Ulama dan Dai Asia Teng...
-
Kabar mengejutkan datang dari Reza. Drummer NOAH itu memutuskan akan keluar dari grup band yang dulu bernama Peterpan. Selain penggemar, re...
-
MIMBARPENYULUH.com — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) lembaga pemerintah non struktural bertugas melaksanakan pengelolaan zakat secara...
No comments: