Gubernur ingin ajang MTQ betul-betul menjadi wahana untuk menjaring dan memupuk potensi daerah. Ia berkomitmen peserta-peserta MTQ harus putra daerah. "Saya dan bupati telah berkomitmen bahwa tidak akan ada qori dan qoriah yang didatangkan dari luar, baik untuk MTQ nasional ataupun provinsi, karena seandainya itu dilakukan berarti kita tidak mampu mengasah dan mendidik para pemuda-pemudi yang ada di daerah kita masing-masing", ucap Irwan sebagaimana dikutip WARTA ANDALAS.
Gubernur yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berpesan agar Kitab Suci Al Qur-an tidak hanya cukup dibaca atau di-musabaqah-kan saja, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana umat Islam bisa mempelajari dan menghayati isi kandungannya.
Ajang MTQ jangan hanya sebatas melombakan baca Al Qur-an, namun lebih jauh harus mendorong pada penghayatan dan pengamalan sehari-hari. Al Qur-an harus dijadikan sebagai landasan kehidupan agar bisa lebih baik di hari-hari yang akan datang. "Harapan saya, akhlak Al Qur-an menjiwai dan menjadi akhlak kita semua, terutama kepada qori dan qoriah yang bertanding," ujarnya.
Penyelenggaraan MTQ, tambah Irwan, dilakukan sebagai sarana untuk memberikan motivasi bagi para penggiat Al Qur-an agar lebih meningkatkan pemahaman sekaligus sebagai bentuk ekspresi kecintaan umat Islam terhadap kitab sucinya.
"Spirit Al Qur-an menjadi petunjuk yang senantiasa terpatri dalam setiap sanubari dan diekspresikan dalam kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat," imbuhnya. **
======
Install aplikasi android Mimbar Penyuluh dari Playstore untuk update informasi Kementerian Agama dan Penyuluh Agama secara mudah dan praktis.
No comments: