Menurut penggagas muktamar, Ustadz Muhammad Zaytun Rasmin, saat ini umat Islam terombang ambing oleh figuritas semu dan palsu. “Ulama dan dai selayaknya mengambil peran ini agar tidak terjadi kekosongan figur dan teladan,” paparnya.
Acara Muktamar I tersebut rencananya akan dihadiri Dato’ Hamzah Zainuddin (Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia), Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Dr. Ismail Luthfi (tokoh Islam dari Thailand), KH. Ma’ruf Amin (Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia), dan Dr. Hidayat Nurwahid (Wakil Ketua MPR-RI) sebagai pembicara utama. Kegiatan ini akan dibuka secara resmi oleh Abd. Rahman Fakhir (Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia).
Rasmin menyebut umat Islam kehilangan sosok ulama yang bisa membimbingnya. Agama hanya dipakai kala ada kepentingan. “Umat Islam seakan-akan hilang dalam gelombang kuat materialisme, dan sekulerisme,” ungkapnya.
Ulama Islam dan dai penyeru nilai-nilai kebenaran, diharapkan menjadi tokoh panutan masyarakat yang hakiki dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan integritas yang tinggi. Harapannya para dai mampu memberi solusi kepada umat dalam pencarian mereka terhadap pemimpin yang ideal di berbagai bidang.
Rasmin menambahkan upaya untuk saling mengingatkan sesama ulama dan dai patut dijalankan, agar tiang nasehat bisa tegak. “Pendirian forum-forum ulama atau ikatan dan lembaga-lembaga persatuan dai, menjadi jalan yang mesti untuk dilaksanakan, demikian pula halnya dengan pertemuan-pertemuan konsolidatif atau konferensi dan muktamar berskala luas. Kesemua ini menjadi jalan untuk saling mengingatkan tanggungjawab dan mengambil peran mulia yang telah disebutkan,” tegasnya.
Sumber: KABARUMAT.com
======
Install aplikasi android Mimbar Penyuluh dari Playstore untuk update informasi Kementerian Agama dan Penyuluh Agama secara mudah dan praktis.
No comments: