Mak Yati dan Maman merupakan pasangan pemulung yang berasal dari Pasuruan. Keduanya tinggal di rumah berbahan triplek di sekitar tempat pembuangan sampah Tebet, Jakarta Selatan. Mereka terharu mendapatkan kunjungan kejutan dari Menteri Sosial.
Mak Yati menjelaskan kepada Mensos, bahwa untuk membeli dua kambing ia menjual kalungnya seharga Rp 3 juta. Kambing tersebut ia korbankan di Masjid Al Ittihad, Tebet. Tekad berkurban sudah lama mereka miliki dan i'tikad itu pun terwujud setelah 3 tahun menabung dari hasil memulung botol bekas.
Dalam kunjungannya, Mensos memberikan sumbangan uang sebagai modal usaha. Selain itu Mensos juga menawarkan kemudahan bagi sepasang suami-istri tersebut untuk pulang ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur guna memulai kehidupan baru setelah 40 tahun merantau di Jakarta. Al Jufri berencana membangunkan rumah dan tempat usaha buat mereka di Pasuruan dan berharap semua itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk hari tua Mak Yati dan suaminya. Tawaran ini langsung disambut hangat Mak Yati yang semakin terharu atas perhatian Mensos.
Menurut Mensos, apresiasi terhadap Mak Yati patut diberikan karena menunjukkan simbol perbaikan sosial. Di saat kondisinya yang sulit, dia masih bisa membantu masyarakat lain lewat kurban.
Jika seseorang berpenghasilan Rp 25 ribu sehari saja sanggup menunaikan tuntunan agama dengan berkurban, seharusnya umat muslim lain dengan penghasilan lebih tinggi juga mampu melaksanakan. (metrotvnews.com dan infopublik.kominfo.go.id)
No comments: