Menteri Komunikasi dan Informatikan Tifatul Sembering mengungkapkan hal tersebut ketika memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Universitas Syiah Kuala, di Banda Aceh, Sabtu kemarin.
Tifatul mengatakan, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang memblokir situs-situs asusila itu. Sementara negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia masih membiarkan situs-situs asusila itu bebas diakses.
Pemblokiran itu, menurut Tifatul, menimbulkan kemarahan besar dari industri film porno terhadap Kemenkominfo. Pasalnya, sebelum pemblokiran itu Indonesia masuk jajaran pengakses situs porno terbesar di dunia.
"Alhamdulillah hingga saat ini sudah lebih sejuta (situs porno) yang kita blokir. Dan ada yang marah ke saya. Wajar saja," katanya.
Dalam kesempatan itu Tifatul mengajak pemerintah daerah membantu pemerintah pusat memblokir situs-situs porno. Tifatul mencontohkan pemerintah daerah Kalimantan Tengah yang mengeluarkan aturan bagi Warnet yang menyediakan situs porno dicabut izin usahanya.
"Ini perlu dicontoh pemerintah daerah Aceh yang notabene menjalankan syariat Islam," ujar dia.
Meski sudah lebih dari sejuta situs porno yang diblokir, menurut Tifatul, masih ada jutaan lagi situs serupa. Karena itu partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran situas ini di masyarakat.
Bagi masyarakat yang memiliki info tentang situs porno dapat melaporkan ke www.aduanconten@kominfo.go.id. (SAL)
Sumber: tajuk.co
--
Abu Rasyidah
www.mimbarpenyuluh.com
No comments: