[image_0]
Seorang lelaki datang menghadap amirul mukminin, Umar bin Khattab r.a. Ia mengadukan kelakuan dan kedurhakaan anaknya.
Umarpun meminta dihadirkan anak tersebut, dan mengingatkannya bahaya kedurhakaan terhadap orangtua.
Berkata si anak membela diri, "Wahai amirul mukminin, tidakkah seorang anak memiliki hak yang harus ditunaikan oleh orangtuanya?"
"Ya, " jawab khalifah.
"Apakah itu?"
Amirul mukminin menjawab, "Ayah wajib memilihkan ibu yg baik buat anak-anaknya, memberi nama yang baik dan mengajarinya Al Qur-an."
"Wahai amirul mukminin, tidak satupun dari ketiganya yang ditunaikan ayahku," jawab si anak.
"Ibuku Majusi, namaku Ja'lan, dan aku tdk pernah diajarkan membaca Al Qur-an," lanjut si anak.
Umar lantas menoleh kepada si ayah dan berkata, "Engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu, ternyata dirimu telah mndurhakainya sebelum ia mendurhakaimu. Engkau telah berlaku tidak baik terhadapnya sebelum ia berlaku tidak baik kepadamu."
Seorang lelaki datang menghadap amirul mukminin, Umar bin Khattab r.a. Ia mengadukan kelakuan dan kedurhakaan anaknya.
Umarpun meminta dihadirkan anak tersebut, dan mengingatkannya bahaya kedurhakaan terhadap orangtua.
Berkata si anak membela diri, "Wahai amirul mukminin, tidakkah seorang anak memiliki hak yang harus ditunaikan oleh orangtuanya?"
"Ya, " jawab khalifah.
"Apakah itu?"
Amirul mukminin menjawab, "Ayah wajib memilihkan ibu yg baik buat anak-anaknya, memberi nama yang baik dan mengajarinya Al Qur-an."
"Wahai amirul mukminin, tidak satupun dari ketiganya yang ditunaikan ayahku," jawab si anak.
"Ibuku Majusi, namaku Ja'lan, dan aku tdk pernah diajarkan membaca Al Qur-an," lanjut si anak.
Umar lantas menoleh kepada si ayah dan berkata, "Engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu, ternyata dirimu telah mndurhakainya sebelum ia mendurhakaimu. Engkau telah berlaku tidak baik terhadapnya sebelum ia berlaku tidak baik kepadamu."
No comments: